Selasa, 24 Juli 2007

Dewi-dewi Bener Recycle

Perhatikan dengan seksama dua cover album berikut ini :

Cover Album The Donnas dari album mereka yang berjudul Gold Medal..


Cover Album Dewi-dewi dari album mereka Recycle hasil wujudan ahmad Dani


Dewi-dewi mengusung kembali era keemasn spice girl. sebuah konsep orang dengan beda karakter...beda gaya music tapi tergabung dalam sebuah grup yang bukan paduan suara. makanya dalam spice girls ada ginger..posh..sporty..n dewi coba berangkat dri hal itu. tata..ina..n puri sangat berbeda dalam gaya dan waena suara. mereka nyanyipun seakan berebut..n jadi sexy.

tema album inipun RECYCLE PLUS...jadi semuanya ( lagu..cover..klip ) adalah sesuatu yang pernah ada dan di daur ulang. mungkin ini yang coba di ungkap oleh Ahmad dani. ada lagu love of my lifenya queen...covernya donnas...klipnya tlc. dan konsep mereka yang seperti ngumpulin..nicky astria..malida..n puri..hehehe...bener2x recycle.

terlepas dari semua itu...mereka bertiga sangat keren. kalo ratu sangat bergaya tatu maka dewi adalah sebuah kompilasi yang sangat sexy. like or disslike...kita mesti ngeliat mereka sebagai seorang pekerja seni terlepas dari bayang2x dani sebagai personal person dengan segala keangkuhannya.

tapi dani ga bodoh untuk menjiplak semua itu. cover...klip..bahkan my younger sister juga tahu kalo itu klip tlc yang dulu sempat populer sebelom meninggalnya lefteye. tapi dia bilang...o iya...temanyakan recycle...daur ulang sesuatu yang dulu pernah ada. bukan menjiplak sesuatu yang sedang ngetren dan di mirip2kan. tapi ini benar2x merecycle hal2 tersebut. btw...mereka sangat sexy...meski sebagai seorang artis mereka sangat biasa n ga heboh kecuali carolina..hehehetp sebagai entertainer....lagunya keren2.

bukan main kreatipnya tim desain cover Dewi Dewi.
jagoan sekali mereka sampe bisa mem-Photoshop muka dewi2 itu ke dalam muka personilnya The Donnas... pasti butuh kerja keras luar biasa.
salut deh. hebat banget. ide brilian yang patut mendapatkan hadiah Nobel!!


Jumat, 20 Juli 2007

Tari Kandandiu


Tarian Kandandiu merupakan tarian tradisional suku kaum Tidung di Daerah Tawau. Tarian ini mengisahkan lagenda Aki Bantawol yaitu seorang ketua masyarakat Tidung yang telah berkahwin dengan Puteri Dayang Dadalit dari kayangan. Disebabkan tidak patuh kepada suaminya tiba-tiba beliau menari seorang diri dan kemudian telah lenyap dari bumi. Apabila menyedari kehilangan isterinya, Aki Bantawol pergi mencari isterinya dan telah menemuinya di puncak gunung. Pada masa kini, tarian ini ditarikan di majlis-majlis keramaian seperti perayaan Pesta Kaamatan dan keramaian lain di kampung.

Link:
http://www.heritage.gov.my/kekkwa/viewbudaya.php?id=1575&PHPSESSID=199e8c5304e25767c45c0c131968fe57

Rabu, 18 Juli 2007

Indonesia akhirnya Tersingkir


Tim nasional Indonesia gagal mencatat sejarah baru setelah kembali terhenti di babak penyisihan grup pada Piala Asia 2007.

Kekalahan dari Korea Selatan pada pertandingan terakhir Grup D, Rabu, membuat Ponaryo Astaman dkk. harus menunda kembali mimpi untuk bisa berlaga di perempatfinal Piala Asia untuk pertamakalinya sejak mulai berpartisipasi pada 1968.

Perjalanan timnas Indonesia kali ini mengingatkan pada Piala Asia 2004 di China. Saat itu Indonesia menang 2-1 atas Qatar pada pertandingan pertama babak penyisihan grup, tetapi tampil buruk pada dua pertandingan berikutnya --kalah 0-5 dari China dan 1-3 dari Bahrain-- sehingga gagal maju ke putaran berikutnya.

Kali ini pasukan Ivan Kolev pun bermain bagus pada pertandingan awal dengan menaklukkan Bahrain 2-1, namun kemudian kalah dari Arab Saudi 1-2 dan Korsel.

Kemenangan Korsel tersebut membawa tim yang dilatih Peter "Pim" Verbeek itu lolos ke perempatfinal karena pada pertandingan lainnya di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Arab Saudi mengalahkan Bahrain 4-0.

Dengan demikian Arab Saudi menjadi juara Grup D dengan nilai tujuh, sementara Korsel menempati peringkat kedua dengan empat poin. Indonesia dan Bahrain sama-sama mengumpulkan tiga poin.

Langsung Menggebrak

Butuh kemenangan karena baru mengumpulkan satu poin dalam dua pertandingan, Korsel langsung menggebrak sejak wasit Mark Shield dari Australia memulai pertandingan yang disaksikan sekitar 80.000 penonton tersebut, termasuk Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.

Hampir sepanjang 20 menit awal, bola lebih banyak bergulir di daerah pertahanan Indonesia meski belum ada serangan yang mengarah langsung ke gawang Markus Horison.

Indonesia memiliki peluang emas pada menit ke-27 ketika Budi Sudarsono melesat di sisi kiri dan kemudian melepaskan umpan mendatar ke Elie Aiboy. Elie menggiring bola sebentar ke kotak penalti dan melepaskan tendangan tetapi bola melambung ke atas mistar gawang.

Setelah itu kembali Korsel mengepung pertahanan Indonesia dan akhirnya menjebol gawang Indonesia pada menit ke-33 melalui tendangan keras gelandang Kim Jung-woo dari luar kotak penalti.

Sebuah peluang kembali didapat Indonesia menjelang babak pertama berakhir saat Elie menerobos ke kotak penalti lawan, namun tidak ada pemain Indonesia yang menyambut sodoran bola pemain Arema Malang itu.

Satria Taeguk masih menguasai permainan pada babak kedua sementara para pemain Indonesia dipaksa lebih banyak bertahan.

Walau demikian serangan balik yang sesekali dilancarkan Indonesia bisa membuat repot pertahanan Korsel, namun tidak ada bola yang mengarah ke gawang Lee Won-jae.

Korsel beberapa kali mengancam gawang Indonesia namun usaha dari Cho Jae-jin dan Lee Chun-soo bisa digagalkan kiper Markus yang bermain cukup baik meski kadang terlalu berani meninggalkan gawangnya.

Walau para pemain Indonesia mencoba untuk terus melakukan serangan, tetapi hingga babak kedua berakhir kedudukan tetap 1-0 untuk Korsel.

Susunan pemain:

Indonesia: 23-Markus Horison Ririhina; 2-Muhammad Ridwan, 4-Richardo Salampessy, 5-Maman Abdurahman, 6-Charis Yulianto; 11-Ponaryo Astaman/kapten (3-Erol Iba 76), 15-Firman Utina, 16-Syamsul Bachri; 8-Elie Aiboy, 13-Budi Sudarsono, 20-Bambang Pamungkas.

Pelatih: Ivan Venkov Kolev

Korea Selatan: 1-Lee Won-jae/kapten; 3-Kim Jin-kyu, 14-Kim Sang-sik, 15-Kim Chi-woo, 16-Oh Beom-seok; 22-Kang Min-soo, 17-Kim Jung-woo, 20-Son Dae-ho (27-Oh Jang-eun 88); 7-Choi Sung-kuk (19-Yeom Ki-hun 66), 9-Cho Jae-jin, 10-Lee Chun-soo (12-Lee Dong-gook 87).

Pelatih: Peter "Pim" Verbeek

Kabupaten Tana Tidung akhirnya disahkan.

Akhirnya apa yang ditunggu oleh masyarakat di tiga kecamatan (Sesayap ulu, Sesayap Ilir dan Tana Lia) dan Masyarakat Utara Kaltim pada umumnya bisa terwujud. Ini setelah DPR RI mengesahkan delapan Kabupaten/kota Baru yang mana didalamnya juga terdapat nama Kabupaten Tana Tidung (Kaltim). Kabupaten Tana Tidung yang sangat didambakan akhirnya bisa terwujud. dan akan segera mempercepat proses berdirinya Provinsi Kaltara.